Mengenal Musik Jazz dan Serba Serbinya

Mengenal Musik Jazz dan Serba Serbinya

Mengenal Musik Jazz dan Serba Serbinya – Musik jazz menjadi populer di Amerika sejak akhir abad ke19 hingga awal abad ke20. Banyak orang yang percaya bahwa musik jazz bermula pada tradisi musik Afrika dan Eropa. Satu hal yang pasti: sejarah dari musik jazz tidak dapat lepas dari peran masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat.

 

Mengenal Musik Jazz dan Serba Serbinya

Mengenal Musik Jazz dan Serba Serbinya

tbadl – Dalam masa perkembangannya, musik jazz sering juga disebut sebagai musik yang memungkinkan sulit dipahami, membosankan bahkan dianggap sebagai musik lama. Namun seiring berjalannya waktu, musik jazz semakin memperoleh pangsa pasar dan mampu berinteraksi dengan berbagai genre musik lainnya.

Misalnya dalam musik RnB, rock’n’roll, dan pop, cita rasa musik jazz sering hadir dan menjadi bagian dari komposisinya. Sejak dari itulah musik jazz akhirnya diterima di berbagai kalangan. Penggemarnya tidak hanya generasi tua saja, generasi muda juga mulai mengapresiasi dan mengapresiasi musik jazz.

Karakteristik musik jazz
Musik jazz masih dapat dimasukkan kedalam kategori genre musik yang populer. Hingga saat ini, melalui perkembangan yang berbedabeda di setiap zamannya, musik jazz telah banyak melahirkan aliranaliran baru yang masih berakar pada musik jazz, yang masingmasing tentunya mempunyai ciri khas yang berbedabeda.

Namun secara umum ciri-ciri musik jazz dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut:

1. Improvisasi

Salah satu ciri musik jazz yang paling ditekankan adalah improvisasi. Bahkan dalam pertunjukan jazz, jarang sekali musisi jazz memainkan lagu yang sama dengan gaya yang sama berulang kali. Tentu saja hal ini masih ada kaitannya dengan kebiasaan awal musik jazz yang dimainkan melalui improvisasi.

2. Penggunaan Instrumen

Salah satu ciri musik jazz yang menonjol dan berbeda dari genre musik populer lainnya adalah penggunaan alat musik. Alat musik yang digunakan dalam musik jazz umumnya menggunakan alat musik yang sangat cocok untuk musik jazz. Alat musik tersebut antara lain terompet, gitar, saksofon, biola, drum, piano, dan double bass atau bass elektrik.

3. Sinkopasi

Sinkopasi merupakan salah satu unsur yang juga terdapat pada karakter musik jazz dan cukup dominan. Syncopaso (syncop) adalah penekanan atau penekanan pada nada upbeat (nada yang ritmenya lemah).

4. Not Biru

Nada biru merupakan not yang dimainkan sedikit dengan berbeda dari not standar yang biasanya. Umumnya, perubahan nada terjadi antara seminada dan seperempat nada, namun masih dapat bervariasi bergantung pada konteks musik. Nada biru terkenal dengan musik blues ketika saat pertama kali muncul, dan bisa dikatakan musik jazz masih mempunyai hubungan erat dengan musik blues sebagai penciptaannya.

5. Ayunan

Swing merupakan irama ritmis dan juga salah satu ciri musik jazz. Hampir pada semua komposisi musik jazz, unsur swing mendominasi yang dapat menghadirkan keceriaan dalam musik jazz.

Perkembangan musik jazz
Melihat ke luar kebiasaan dan mengikuti sejarah dan perkembangannya musik Ada fase berbeda di mana musik jazz dapat berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Di sini sejumlah subgenre baru mulai bermunculan dan berkembang, masih berbasis genre jazz dan menawarkan variasi dan ciri khas tersendiri.

1. Ragtime

Musik ragtime mencapai masa kejayaannya antara tahun 1897 dan 1918. Salah satu komposer ragtime paling terkenal adalah Scott Joplin. Musik ragtime karya Scott Joplin masih bisa dinikmati hingga saat ini oleh siapa saja yang ingin belajar mengapresiasi musik ragtime.

2. Dixieland

Dixieland adalah salah satu gaya musik jazz paling awal dan salah satu yang paling berpengaruh terhadap perkembangan musik jazz di seluruh dunia. Genre yang sering disebut early jazz atau New Orleans jazz ini pertama kali muncul pada tahun 1917 di New Orleans (kota yang dikenal sebagai tempat munculnya musik jazz pertama kali).

Setelah nama Dixieland populer di New Orleans, berbagai band dengan genre serupa mulai bermunculan hampir di seluruh wilayah Amerika Serikat. Di saat yang sama, nama Louis Armstrong juga mulai populer dan ikut meletakkan dasar bagi musik jazz.

Sampai saat ini, musik Dixieland dianggap sebagai genre jazz paling populer dan berpengaruh. New Orleans menjadi tuan rumah New Orleans Jazz & Heritage Festival setiap tahun, tempat para musisi Dixieland masih tampil.

3. Swing

Dimulai dengan Fletcher Henderson Orchestra, yang memainkan ritme ragtime yang halus dan melambat pada saat itu. Orkestra Fletcher Henderson kemudian berkolaborasi dengan musisi seperti Coleman Hawkins, Buster Hailey dan Benny Carter dalam apa yang dikenal sebagai gaya instrumental era swing.

Pada tahun 1927, Louis Armstrong juga menggunakan genre musik swing bersama dengan pianis Earl Hines. Era swing dimulai pada tahun 1940an, hampir semua musisi jazz memainkan genre swing.

4. Bebop

Tidak lama setelah era swing, musisi swing mengembangkan genre musik baru yang disebut bebop. Musik bebop masih identik dengan klarinet dan terompet serta versi musik swing yang lebih cepat.

Orkestra Jimmie Lunceford dan Orkestra Duke Ellington menjelaskan bagaimana harmoni musik jazz menjadi lebih cepat dan menghibur. Kemudian, pada tahun 1940an, Orkestra Jay McShann menggemparkan dunia dengan permainan gila Roy Eldridge dan Dizzy Gillepse, duo terompet terbaik di Amerika Serikat.

5. Soul Jazz

Soul jazz merupakan genre yang berkembang dari genre musik blues, gospel dan soul. Itu sebabnya banyak yang masih menganggap musik jazz soulful adalah bagian dari musik blues atau bahkan sebaliknya.

Soul jazz populer pada tahun 1950an. Saat ini, Roy Carr bersama David “Fathead” Newman dan Hank Crawford menjalin kolaborasi yang menandai munculnya genre musik souljazz.

6. Bossanova

Banyak orang Indonesia mungkin mengira bossanova adalah genre musik etnik yang berasal dari Indonesia. Bossanova pernah populer di Indonesia karena dipopulerkan oleh penyanyi berbakat seperti Rafika Duri yang membawakan lagulagu lawas.

Sebenarnya musik bossanova berasal dari Brazil dan merupakan gabungan dari musik jazz dan samba. Musik Samba merupakan salah satu genre musik Brazil yang dapat disamakan dengan dance. Oleh karena itu tidak heran jika musik samba memberikan pengaruh pada gaya bossanova berupa ritme yang cenderung lebih cepat.

Banyak musisi terkenal yang meneruskan genre bossanova antara lain Luiz Bonta, Charlie Byrd, Paul Desmond, Bob Brookmeyer, Joao Gilberto bahkan Baden Powell.

7. Jazz Fusion

Salah satu subgenre musik jazz yang masih eksis dan populer hingga saat ini adalah jazz fusion. Genre jazz fusion yang populer pada tahun 1960an ini pertama kali muncul ketika beberapa band rock berusaha mencampurkan unsur jazz ke dalam musik rock. Kombinasi musik jazz dan rock ini disebut “jazz fusion” atau “jazz rock” pada saat itu.

Salah satu album jazz fusion yang paling populer dan berpengaruh adalah Bitches Brew (1969) oleh Miles Davis. Miles Davis dengan terampil memadukan ritme rock’n’roll dengan musik jazz. Saat itu, album tersebut terjual hingga 400.000 kopi dan menjadi salah satu album terlaris pada masanya.

Kemudian muncul Herbie Hancock yang tidak hanya memadukan unsur rock, tetapi juga menambahkan unsur musik funk, disko, dan elektronik. Albumnya yang bertajuk Head Hunters (1973) juga sangat populer karena memiliki beat yang seru. Lalu ada Orkes Mahavishnu dengan albumnya yang bertajuk “Api Yang Menyala Dalam” (1971) dan Jaco Pastorius dengan albumnya yang bertajuk “Pasar Hitam” (1976).