Sejarah Kecapi Dan Cara Memainkannya

Sejarah Kecapi Dan Cara Memainkannya

Sejarah Kecapi Dan Cara MemainkannyaJika kita melihat lebih jauh lagi, Indonesia adalah negara yang penuh dengan kekayaan. Padahal, dalam tataran budaya seperti alat musik, jenis alat musik yang ada di Indonesia berbeda-beda.

Sejarah Kecapi Dan Cara Memainkannya

Sejarah Kecapi Dan Cara Memainkannya

tbadl – Sebagai contoh, alat musik kecapi saat ini menjadi salah satu wujud keanekaragaman budaya dalam dunia musik tradisional di Indonesia. Kecapi sendiri merupakan salah satu jenis alat musik tradisional yang dapat dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik kecapi berasal dari daerah Bugis dan provinsi Jawa Barat. Jika kita melihat dari dokumen sejarah yang ada, ternyata asal muasal alat musik kecapi sebenarnya terletak di Tiongkok.

Fungsi kecapi tidak hanya sekedar alat musik. Kecapi juga dapat berfungsi sebagai alat musik pengiring acara besar kenegaraan atau tarian khas daerah asalnya. Masih banyak hal menarik yang bisa kalian pelajari bersama tentang alat musik kecapi. Dimulai dari sejarah dan diakhiri dengan permainan kecapi, akan kita bahas bersama di artikel kali ini. Nah jika Anda penasaran dengan alat musik Kecapi, penjelasan pada artikel ini bisa membantu Anda untuk mengetahui Sejarah Kecapi Dan Cara Memainkannya.

Sejarah alat musik Kecapi
Sebelum saya bisa memainkan harpa. Kita pelajari dulu arti harpa. Secara umum harpa merupakan salah satu jenis alat musik harpa yang ternyata berasal dari nusantara, lebih spesifiknya dari Jawa Barat dan Sulawesi. Meski demikian, masyarakat menjamin perkembangan alat musik kecapi dengan kekhasan daerah masing-masing.

Iwan Ramadhan menjelaskan dalam buku Kearifan Lokal dan Kajian Etnik di Kalimantan Barat bahwa kecapi merupakan alat musik tradisional suku Bugis dan menggunakan teknik petik saat dimainkan. Menurut dokumen sejarah, harpa ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut.

Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa alat musik kecapi berbentuk seperti perahu, dengan dua senar yang berasal dari tali layar perahu. Saat ini alat musik kecapi merupakan salah satu warisan budaya takbenda Indonesia.

Dikutip dari website Kemdikbud, ia menjelaskan, inspirasi memainkan alat musik harpa tersebut adalah getaran dan bunyi tali layar kapal saat dihantam angin. Meskipun para pelaut zaman dahulu masih menggunakan dayung yang diikat dengan tali atau tali, lambat laun dayung ini berbentuk hampir seperti perahu, tergantung pada profesi pelautnya.

Dalam bahasa Bugis, alat musik kecapi sering juga disebut dengan alat musik kacaping. Pemain kecapi kini sering disebut dengan sebutan “pakkacaping”. Alat musik kecapi sendiri terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen yang satu disebut batang harpa dan komponen yang lain disebut dawai atau senar.

Alat musik harpa berbentuk seperti perahu dan umumnya menggunakan bahan baku kayu agar tahan lama. Misalnya kayu cendana atau kayu nangka. Sedangkan senar kawat digunakan untuk senar alat musik kecapi.

Baca Juga : Rekomendasi Wisata Alam Di Bali Selain Pantai

Menurut Ensiklopedia Jakarta, harpa sering disebut sebagai alat musik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Alat musik kecapi sendiri diadaptasi dari alat musik bernama Guzheng yang berasal dari Tiongkok.

Selain itu, kecapi diyakini berasal dari daerah Kuningan, Jawa Barat. Alat musik kecapi biasanya digunakan sebagai pengiring musik dengan nada yang lembut dan lincah. Alat musik harpa konon merujuk pada tanaman sentul yang kayunya menjadi bahan dasar pembuatan wadah alat musik tersebut. Di daerah Sunda, kecapi sering menjadi alat musik utama dalam lagu-lagu Sunda atau Kakao Cianjuran dan Kacapi Suling.

Saat ini kecapi bukan hanya sekedar alat musik pengiring lagu daerah. Namun alat musik kecapi juga sering digunakan sebagai pengiring musik masa kini. Hal ini menciptakan akulturasi musik antara musik modern dan tradisional.

Spektrum alat musik kecapi pertama kali ditemukan pada saat kunjungan kenegaraan. Dikutip dari jurnal Analisis Komparatif Sejarah Alat Musik Harpa di Indonesia dan Guzheng di Tiongkok karya Nita, Budi Hermawan dan Ong Peter Leonardo yang diterbitkan oleh Universitas Widya Kartika, disebutkan bahwa keberadaan Alat Musik Das Kecapi diperagakan pada penyambutan Presiden Soeharto di Republik Indonesia Kedua di Ujung Pandang, Makassar pada tahun 1969.

Sejarah Kecapi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cara memainkan harpa adalah dengan memetiknya menggunakan jari. Hal ini berlaku untuk jenis alat musik kecapi Siter dan kecapi perahu. Namun saat memainkan alat musik harpa juga menggunakan teknik khusus agar suara yang dihasilkan berkualitas dan enak untuk didengarkan.

Tentu saja siapa pun yang ingin memainkan kecapi harus menguasai teknik memainkannya agar melodi yang dihasilkan lebih indah. Untuk memainkan alat musik harpa setidaknya diperlukan tiga teknik. Nah, di bawah ini ada tiga cara memainkan harpa yang bisa Anda gunakan.

1. Teknik Heist
Sekilas, teknik heist terkesan unik karena mirip dengan tindakan kriminal. Namun dalam hal ini teknik gertakan bukanlah suatu tindak pidana, melainkan teknik bermain kecapi.

Teknik merebut dalam memainkan harpa dilakukan dengan menggerakkan secara bersamaan jari-jari kanan seperti jari tengah, ibu jari, dan telunjuk pada bagian atas senar nada yang dimainkan. Sementara itu, dua jari tangan kiri, mis. B. jari telunjuk dan ibu jari, digunakan untuk memetik senar untuk mengisi nada-nada lepas.

Disebut teknik perampokan karena postur dan tangan pemain terlihat seperti sedang merampok. Biasanya teknik ini digunakan sebagai pengiring lagu atau lagu yang bertempo cepat dan perlu berhati-hati saat memainkannya. Sebab jika terjadi kesalahan maka suara yang dihasilkan juga akan berbeda.

2. Teknik Sintreuk Toel
Selanjutnya gunakan teknik Sintreuk Toel untuk memainkan alat musik kecapi. Teknik Sintreuk Toel kemudian dilakukan dengan cara mengetuk senar harpa dengan ujung jari telunjuk tangan kanan dan kiri. Teknik Sintreuk Toel ini sekilas mirip dengan mentoel atau memukul seseorang.

Selain itu, tangan kanan dan tangan kiri juga harus memegang peranan penting dalam menggunakan teknik Sintreuk Toel. Hal ini terjadi karena Anda perlu menyelaraskan koherensi dan kecepatan not-not di seluruh lagu atau lagu saat memainkannya dengan jari telunjuk kedua tangan. Teknik Sintreuk Toel juga mengharuskan jari telunjuk diletakkan di bawah senar harpa dengan arah melengkung, dan pemain harpa harus menyentuh atau memukul senar dengan jari telunjuk.

Dengan begitu suara yang dihasilkan akan terdengar sesuai keinginan. Kecapi yang dimainkan dengan teknik Sintreuk Toel biasa digunakan untuk menghasilkan nada melodi.

3. Teknik Jungkalan
Cara bermain harpa yang terakhir adalah dengan menggunakan teknik Jungkalan. Nantinya, ketika teknik juggling digunakan saat memainkan harpa, posisi tubuh pemain alat musik tersebut lebih condong ke depan dan posisi jari-jari hampir mirip dengan teknik Jambret.

Namun teknik juggling berbeda dengan teknik perampokan pada posisi pemain. Jari-jari tangan kanan memainkan tiga senar sekaligus, dan jari-jari tangan kiri memetik senar dan memainkan nada-nadanya dengan bebas.

Jenis-jenis harpa berdasarkan bentuknya
Setelah anda mengetahui cara memainkan harpa. Selanjutnya kita akan mengkaji jenis-jenis alat musik harpa berdasarkan bentuknya.

Alat musik harpa ada dua jenis yaitu harpa perahu dan harpa siter. Tentu saja ada juga perbedaan antara kedua jenis kecapi tersebut. Menariknya juga terdapat alat musik harpa dengan panjang enamdan lembaran logam sepanjang 1,6buatan masyarakat Sumedang yang merupakan alat musik harpa terbesar di dunia.

Untuk memudahkan mengetahui apa saja jenis-jenis alat musik harpa berdasarkan bentuknya, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Kecapi perahu
Seperti namanya, bentuk kecapi perahu mirip dengan bentuk perahu. Selain itu, proses pembuatan harpa perahu juga memakan waktu yang sangat lama yaitu sekitar tiga bulan.

Sedangkan lubang resapan berada di bagian bawah. Hal ini membuat suara alat musik harpa menjadi lebih jernih. Pada zaman dahulu, kecapi dibuat langsung dari potongan kayu dengan cara diukir.

Kemudian ada kecapi kecapi yang bentuknya lebih sederhana dibandingkan kecapi perahu. Kecapi bagian atas dan bawah berbentuk trapesium datar. Sedangkan lubang suara kecapi akan berada di dalam. Bentuk alat musik kecapi Siter sangat cocok jika dibandingkan dengan seruling Sunda yang terbuat dari bambu. Dimana perpaduan kedua alat musik ini mampu menciptakan harmoni yang sangat merdu dan indah khas Sunda.